Merkuri organik (RHg, R2Hg,
ArHg) merupakan
bentuk senyawa merkuri yang paling berbahaya. Sebagian besar peristiwa
keracunan merkuri disebabkan oleh senyawa ini. Merkuri organik digunakan secara
luas pada industri pertanian, industri pulp dan kertas, dan dalam bidang
kedokteran. Senyawa ini juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri metalik
atau dari merkuri anorganik dengan bantuan mikroorganime tertentu baik dalam
lingkungan perairan ataupun dalam tubuh manusia.
Merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NHCNHNHCN),
metil merkuri nitril (CH3-Hg-CN), metil merkuri asetat (CH3-Hg-COOH) dan
senyawa etil merkuri klorida (C2H5-Hg-Cl) merupakan senyawa-senyawa merkuri
organik yang digunakan sebagai penghalang pertumbuhan jamur pada produk
pertanian. Senyawa-senyawa ini juga digunakan sebagai insektisida dan
pemakaiannya dilakukan dengan cara penyemprotan pada areal yang luas, bahkan
kadang kala dengan menggunakan pesawat terbang. Penyemprotan pada areal yang
luas tersebut dapat membunuh organime lain, karena senyawa-senyawa ini dengan
bantuan angin akan menyebar secara meluas.
Fenil merkuri asetat (FMA) digunakan
dalam industri pulp dan kertas. Penggunaan FMA bertujuan untuk mencegah
pembentukan kapur dan anti bakteri/jamur pada pulp dan kertas basah selama
proses penyimpanan. Hal ini sangat berbahaya karena kertas seringkali digunakan
sebagai penmbungkus makanan.
Thimerosal mengandung 49.6 % etil
merkuri, yang digunakan secara luas sejak tahun 1930-an sebagai antibakteri
pada vaksin hepatitis. Pengunaan vaksin hepatitis yang mengandung thimerosal
terhadap ibu hamil dan bayi lima tahun (balita) diduga menyebabkan meningkatnya
epidemik autisme, suatu kelainan pada sistem saraf yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan interaksi sosial (McCandless;2003).
Gambar : Struktur molekul
Thimerosal
Metil merkuri merupakan senyawa
organik yang paling yang paling berbahaya yang telah dipelajari oleh manusia.
Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organime manapun, termasuk manusia.
Metil merkuri dapat berikatan dengan basa adenine. Posisi ikatan metil merkuri
pada basa adenin bergantung pada pH (Kaim; 1951).
variasi posisi metilmerkuri ini
dapat menjelaskan bagaimana merkuri sangat berbahaya terhadap kesehatan
manusia. Dalam jaringan tubuh manusia terdapat 30 % adenina, 30 %
timina, 20 % sitosina dan 20 % guanina Merkuri yang terikat pada adenina dapat
mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak serta merusak DNA
dan RNA.
0 komentar:
:f ;;) :$ x(
:@ :~ ) :s (
Posting Komentar