Pernahkah Anda mengamati kompor gas? Bahan bakar apa
yang digunakannya? Salah satu gas yang digunakan sebagai bahan bakar yaitu gas
metana (CH4). Berdasarkan rumus kimianya, gas metana tersusun atas 1
atom C dan 4 atom H. Menurut Anda, bagaimanakah cara atom C mengikat 4 atom H?
Apakah sama dengan proses pembentukan ikatan ion? ternyata tidak atom ini
mbentukan ikatan kovalen.
1.
Atom
C dan H Berikatan dengan Cara Pemakaian Elektron Bersama dan Membentuk Ikatan
Kovalen Tunggal
Atom
C memiliki konfigurasi elektron 2 4 sehingga elektron valensinya 4. Adapun
konfigurasi elektron atom H adalah 1 sehingga elektron valensinya adalah 1.
Untuk
mencapai kestabilannya, atom C cenderung menerima 4 elektron, sedangkan atom H
cenderung menerima 1 elektron. Atom C dapat berikatan dengan atom H dengan cara
pemakaian elektron bersama sehingga 1 atomC mengikat 4 atom H.
Struktur
Lewis molekul CH4
Ikatan
yang terbentuk melalui pemakaian elektron bersama dinamakan ikatan kovalen.
Senyawa yang terbentuk dinamakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen terbentuk
antara atom nonlogam dan atom nonlogam lainnya. Ada berapa jenis ikatan
kovalen? Perhatikanlah kembali struktur Lewis CH4. Ternyata,
elektron yang digunakan bersama setiap pasang atom C dan H ada 2 elektron.
Struktur Lewis dapat juga digunakan untuk menunjukkan jenis ikatan antaratom.
Jenis ikatan yang terbentuk bergantung pada jumlah elektron yang digunakan
bersama. Jika digunakan 2 elektron, jenis ikatannya adalah ikatan tunggal. Jika
digunakan 4 elektron, jenis ikatannya adalah ikatan rangkap dua. Jika digunakan
6 elektron, jenis ikatannya adalah ikatan rangkap tiga. Berdasarkan hal
tersebut, senyawa CH4 dapat juga digambarkan sebagai berikut.
2.
Senyawa-Senyawa
yang Memiliki Ikatan KovalenRangkap Dua
Masih
ingatkah Anda dengan pelajaran Biologi mengenai pernapasan pada manusia?
Sekadar mengingatkan, pada saat bernapas, manusia menghirup O2 dan
mengeluarkan CO2. O2 dan CO2 merupakan contoh
senyawa yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua. Berikut proses pembentukan
ikatan kovalen pada kedua senyawa tersebut.
a.
Proses
Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua pada Senyawa O2
Atom
O memiliki konfigurasi elektron 2 6 sehingga elektron valensinya 6. Untuk
mencapai kestabilannya, atom O cenderung menerima 2 elektron. Jika 2 atom O
saling berikatan, setiap atom O harus menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan
bersama sehingga elektron yang digunakan bersama jumlahnya 4.
Struktur Lewis molekul O2
b.
Proses
Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua pada Senyawa CO2
Atom
C memiliki konfigurasi elektron 2 4 sehingga elektron valensinya 4. Adapun atom
O memiliki konfigurasi elektron 2 6 sehingga elektron valensinya 6.
Struktur Lewis atom O
Untuk
mencapai kestabilannya, atom C cenderung menerima 4 elektron, sedangkan atom O
cenderung menerima 2 elektron. Jika atom C dan atom O saling berikatan, 1 atom
C harus menyumbangkan 4 elektron untuk digunakan bersama. Adapun atom O harus
menyumbangkan 2 elektron. Berapakah jumlah atom O yang harus diikat atom C?
Jika hanya 1 atom O, atom O telah memenuhi kaidah oktet. Namun, atom C masih
kekurangan 2 elektron.
Agar memenuhi kaidah oktet, atom C harus mengikat 1 atom O lagi sehingga jumlah atom O yang diikat berjumlah 2 buah. Pada keadaan ini, atom C dan O memenuhi kaidah oktet (mencapai kestabilan). Jadi, elektron yang digunakan bersama setiap pasangan atom C dan atom O berjumlah 4 elektron.
Agar memenuhi kaidah oktet, atom C harus mengikat 1 atom O lagi sehingga jumlah atom O yang diikat berjumlah 2 buah. Pada keadaan ini, atom C dan O memenuhi kaidah oktet (mencapai kestabilan). Jadi, elektron yang digunakan bersama setiap pasangan atom C dan atom O berjumlah 4 elektron.
Struktur
Lewis molekul CO2 Struktur molekul CO2
3.
Senyawa
yang Memiliki Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Anda
telah mempelajari proses pembentukan ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua.
Berdasarkan pemahaman yang telah Anda peroleh, dapatkah Anda memprediksi ikatan
kovalen yang terjadi jika 2 atom N saling berikatan? Atom N memiliki
konfigurasi elektron 2 5 sehingga elektron valensinya 5. Untuk mencapai
kestabilannya, atom N cenderung menerima 3 elektron. Jika 2 atom N saling
berikatan, setiap atom N harus menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama
sehingga elektron yang digunakan bersama berjumlah 6.
Struktur
Molekul N2
4.
Senyawa-Senyawa
yang Tidak Mengikuti Kaidah Oktet
Ikatan
kovalen terbentuk antara atom nonlogam dan atom nonlogam lainnya dengan cara
pemakaian elektron bersama sehingga setiap atom yang terlibat memenuhi kaidah
oktet/duplet. Menurut Anda, apakah semua senyawa yang tersusun atas atom-atom
nonlogam memenuhi kaidah oktet dalam pembentukannya? Perhatikanlah reaksi
antara atom P dan Cl. Reaksi antara fosfor dan klorin akan menghasilkan PCl3
dan PCl5. Jumlah PCl3 dan PCl5 yang
terbentuk bergantung pada banyaknya klorin yang direaksikan. Pada senyawa PCl3,
1 atom P mengikat 3 atom Cl. Adapun pada PCl5, 1 atom P mengikat 5
atom Cl. Perhatikanlah gambar berikut.
Struktur
Lewis PCl3 menunjukkan bahwa setiap atom yang terlibat (1 atom P dan
3 atom Cl) telah memenuhi kaidah oktet. Lain halnya dengan PCl5, struktur
Lewisnya menunjukkan hanya atom Cl yang memenuhi kaidah oktet, sedangkan atom P
tidak memenuhi kaidah oktet. Atom P memiliki 10 elektron pada kulit terluarnya.
Senyawa lain yang tidak memenuhi kaidah oktet adalah BF3.
Struktur
Lewis BF3
Atom
B hanya memiliki 3 elektron valensi sehingga memerlukan 5 elektron untuk
memenuhi kaidah oktet. Adapun atom F memiliki 1 elektron valensi sehingga hanya
membutuhkan 1 elektron. Setiap atom F menerima 1 elektron yang disumbangkan
atom B. Namun, atom B hanya menerima 1 elektron dari setiap atom F. Berarti,
atom B kekurangan 2 elektron untuk memenuhi kaidah oktet.
0 komentar:
:f ;;) :$ x(
:@ :~ ) :s (
Posting Komentar