Pernahkah Anda melihat air dengan minyak tidak
bercampur satu sama lain? Air dan minyak merupakan suatu senyawa kovalen yang
memiliki kepolaran berbeda. Bagaimana suatu ikatan kovalen suatu senyawa dapat memengaruhi
kepolaran? Senyawa kovalen dalam bentuk
cair banyak digunakan sebagai pelarut dalam kehidupan sehari-hari. Pelarut yang
digunakan biasanya adalah air atau pelarut organik. Pelarut organik ini
kebanyakan merupakan suatu senyawa kovalen yang mudah menguap dan nonpolar. Kepolaran
suatu senyawa dapat ditentukan dari perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang
membentuk suatu senyawa kovalen
1.
Senyawa
Kovalen Nonpolar
Jika
dua atom nonlogam sejenis (diatomik) membentuk suatu senyawa kovalen, misalkan
H2, N2, Br2, dan I2 maka ikatan
kovalen yang terbentuk memiliki keelektronegatifan yang sama atau tidak
memiliki perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan ikatan
kovalen nonpolar. Dalam pembentukan molekul I2, kedua
elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom
iodin tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi
pengutuban atau polarisasi muatan).
2.
Senyawa
Kovalen Polar
Senyawa
kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen
terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan ikatan kovalen
polar. Dalam pembentukan molekul HF, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan
tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga terjadi pengutuban
atau polarisasi muatan. Ikatan kovalen polar Ikatan pada senyawa kovalen HF,
terjadi pengutuban muatan Perbedaan keelektronegatifan atom H dan atom F cukup
besar yaitu sekitar 1,9. Senyawa-senyawa lain yang bersifat kovalen polar dan
memiliki perbedaan keelektronegatifan dapat Anda lihat pada tabel berikut.
Tabel
: Perbedaan
Keelektronegatifan Senyawa
Senyawa
|
Perbedaan Keelektronegatifan
|
HF
HCl
HBr
HI
|
1,9
0,9
0,7
0,4
|
3.
Bentuk
Molekul yang Memengaruhi Kepolaran
Dalam
suatu molekul poliatomik seperti CCl4, PCl5, BF3,
dan BeCl2 terdapat ikatan kovalen polar (dalam ikatan C–Cl, P–Cl,
B–F, dan Be–Cl), tetapi melekul-molekul poliatomik tersebut merupakan suatu
senyawa kovalen nonpolar. Mengapa demikian? Pada molekul CCl4 terdapat
4 ikatan kovalen polar antara atom pusat C dan 4 atom Cl. Bentuk molekul dari
CCl4 adalah simetris (tidak ada pasangan elektron bebas pada
struktur molekul Lewisnya) dan tidak terjadi pengutuban atom atau polarisasi
muatan karena pasangan elektron dalam ikatan digunakan secara seimbang di
antara atom pusat C dan 4 atom Cl sehingga molekul CCl4 bersifat
nonpolar.
makasih :)
BalasHapus