Merkuri anorganik (Hg+,
Hg2+) merupakan senyawa merkuri dalam
bentuk garam. Contohnya merkuri nitrat (Hg(NO3)2),
merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida (HgO). Jenis merkuri ini
banyak digunakan pada kosmetika, obat pencahar, pemutih gigi, obat diuretik dan
antiseptik. Merkuri anorganik juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri
metalik atau organomerkuri.
Berdasarkan hasil penelitian pada
beberapa hewan percobaan, senyawa merkuri anorganik seperti merkuri nitrat
(Hg(NO3)2), merkuri klorida (HgCl2) dan
merkuri oksida (HgO), menumpuk terutama di dalam organ hati, ginjal dan otak.
Ekskresi senyawa tersebut melalui urin sangat sedikit, hanya sekitar 2,3 %
(Palar, 1994).
Keracunan merkuri anorganik terutama
meliputi masalah saluran pencernaan ( colitis, gingivitis, stomatitis,
dan permasalahan kelenjar saliva) serta kelainan metabolismee tubuh (proteinuria,
hematuria, dysuria dan uremia). Iritasi kulit dapat terjadi
apabila senyawa ini kontak dengan kulit.
Dalam tubuh manusia merkuri anorganik
dapat membentuk kompleks dengan gluthation pada hati dan disekresikan dalam
bentuk kompleks merkuri-glutathion atau merkuri-sistein. Selain membentuk
kompleks dengan gluthation dan sistein, merkuri anorganik juga membentuk
kompleks dengan garam empedu yang selanjutnya disekresikan bersamaan
dengan feces. Sayangnya kompleks merkuri anorganik dengan garam empedu
ini dalam usus besar dapat diabsorbsi kembali kedalam tubuh manusia.
0 komentar:
:f ;;) :$ x(
:@ :~ ) :s (
Posting Komentar