Merkuri metalik dikenal juga dengan
istilah merkuri unsur (mercury element), merupakan bentuk logam dari
merkuri. logam ini berwarna perak. Jenis merkuri ini digunakan pada alat-alat
laboratorium seperti termometer raksa, termostat, spignometer, barometer dan
lainya. Logam merkuri Berwujud cair pada suhu kamar (250C) dengan
titik beku (-390C), Merupakan logam yang paling mudah menguap,
memiliki tahanan listrik yang sangat rendah, sehingga digunakan sebagai
penghantar listrik yang baik, dapat membentuk alloy dengan logam lain (disebut
juga dengan amalgam)
Merkuri metalik digunakan secara
luas dalam industri, diantaranya sebagai katoda dalam elektrolisis natrium
klorida untuk menghasilkan soda kautik dan gas klorin. Logam ini juga digunakan
proses ektraksi logam mulia, terutama ekstraksi emas dari bijihnya, digunakan
juga sebagai katalis dalam industri kimia serta sebagai zat anti kusam dalam
cat. Merkuri metalik dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui
saluran pernapasan. Termometer merkuri yang pecah merupakan salah satu
contohnya. Ketika termometer pecah, sebagian dari merkuri menguap ke udara.
Merkuri metalik tersebut dapat terhirup oleh manusia yang berada di dekatnya.
Delapan puluh persen (80%) dari merkuri uap yang terhirup, diabsorbsi
oleh alveoli paru-paru. Merkuri metalik ini masuk dalam sistem peredaran darah
manusia dan dengan bantuan hidrogen peroksidase merkuri metalik akan dikonversi
menjadi merkuri anorganik.
Penggunaan merkuri metalik yang lain
dan paling umum adalah pada amalgam gigi. Amalgam gigi mengandung 50 % unsur
merkuri, 35 % perak, 9 % timah 6 % tembaga dan seng. Amalgam ini
digunakan sebagai penambal gigi berlobang. Tambalan amalgam melepaskan partikel
mikroskopik dan uap merkuri. Kegiatan mengunyah dan meminum makanan dan
minuman yang panas menaikan frekuensi lepasnya tambalan gigi. Uap merkuri
tersebut akan di serap oleh akar gigi, selaput lendir dari mulut dan gusi, dan
ditelan, lalu sampai ke kerongkongan dan saluran cerna.
Merkuri metalik dalam saluran gastrointestinal
akan dikonversi menjadi merkuri sulfida dan diekskresikan melalui feces. Para
peneliti dari Universitas Of Calgari melaporkan bahwa 10 % merkuri yang
berasal dari amalgam pada akhirnya terakumulasi di dalam organ-organ tubuh
(McCandless;2003). Merkuri metalik larut dalam lemak dan didistribusikan keseluruh tubuh. Merkuri metalik
dapat menembus Blood-Brain Barier (B3) atau Plasenta Barier. Keduanya
merupakan selaput yang melindungi otak atau janin dari senyawa yang
membahayakan. Setelah menembus Blood-Brain Barier, merkuri metalik akan
terakumulasi dalam otak. Sedangkan merkuri yang menembus Placenta
Barier akan merusak pertumbuhan dan perkembangan janin.
0 komentar:
:f ;;) :$ x(
:@ :~ ) :s (
Posting Komentar