I. JUDUL
PERCOBAAN : Titrasi Oksidimetri
II. TUJUAN : 1. Membuat dan menentukan (standarisasi) larutan KMnO4 (permanganometri)
2. Menentukan jumlah air kristal dalam H2C2O4.XH2O
III. DASAR TEORI
Dasar reaksi titrasi oksidimetri adalah reaksi oksodasi reduksi antara zat penitrasi dan zat yang dititrasi. Permanganometri termasuk titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+ sesuai dengan reaksi berikut:
5 e + 8 H+ + MnO4- → Mn2+ + 4 H2O
.Kalium Permanganat telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Permanganat bereaksi cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta banyak bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam reagen ini. Sebagai contoh, permanganat adalah unsur pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan berikut : 3 Mn2+ + 2 MnO4- + 2 H2O MnO2(s) + 4 H+
Penentuan konsentrasi KMnO4 misalnya dapat dilakukan dengan larutan baku Natrium Oksalat. Pada titik ekivalen
II. TUJUAN : 1. Membuat dan menentukan (standarisasi) larutan KMnO4 (permanganometri)
2. Menentukan jumlah air kristal dalam H2C2O4.XH2O
III. DASAR TEORI
Dasar reaksi titrasi oksidimetri adalah reaksi oksodasi reduksi antara zat penitrasi dan zat yang dititrasi. Permanganometri termasuk titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+ sesuai dengan reaksi berikut:
5 e + 8 H+ + MnO4- → Mn2+ + 4 H2O
.Kalium Permanganat telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Permanganat bereaksi cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta banyak bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam reagen ini. Sebagai contoh, permanganat adalah unsur pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan berikut : 3 Mn2+ + 2 MnO4- + 2 H2O MnO2(s) + 4 H+
Penentuan konsentrasi KMnO4 misalnya dapat dilakukan dengan larutan baku Natrium Oksalat. Pada titik ekivalen